Sebanyak 30 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Dharmasraya dibekali pengetahuan tentang disain aktivitas blended learning. Dimana diharapkan nanti guru di daerah ini mampu dalam menggunakan banyak metode dalam mengajar salah satunya dengan pemanfaatan teknologi di dalam proses pembelajaran. IST/HUMAS

DHARMASRAYA, hantaran.co — Sebanyak 30 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Dharmasraya dibekali pengetahuan tentang disain aktivitas blended learning. Dimana diharapkan nanti guru di daerah ini mampu dalam menggunakan banyak metode dalam mengajar salah satunya dengan pemanfaatan teknologi di dalam proses pembelajaran.

Ketua Tim Pengabmas Universitas Negeri Padang (UNP), Dr.Ulfia Rahmi, M.Pd, didampingi anggota Winanda Amalia, S.Pd., M.Pd.T, menyebutkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran guru-guru SMA di Kabupaten Dharmasraya digelar di Aula Pertemuan SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya Sabtu, (6/8). Dimana peserta sebanyak 30 guru dan juga dihadiri oleh Kepala SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya, Iddia Rozani, S.Pd.,M.Si.

“Kegiatan pengabdian ini merupakan realisasi dari program kemitraan kepada masyarakat (PKM) pada tahun 2022 yang dilaksanakan di SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya,” ujarnya kepada hantaran.co.

Lebih jauh Ulfia Rahmi mengungkapkan, kegiatan merancang aktivititas blended learning bagi guru merupakan salah satu bentuk kemampuan dalam menggunakan teknologi di dalam proses pembelajaran.

“Dalam hal ini LPPM UNP akan memfasilitasi kebutuhan pembelajaran di sekolah melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud partisipasi UNP dalam meningkatkan dan juga menggali kapasitas akademik mitra,” ungkap Ulfia.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Koto Baru Dharmasraya, Iddia Rozani, menilai tanpa disadari banyak guru yang telah menerapkan blended learning dalam pembelajaran. Namun, dalam pelaksanaannya terjadi overlab aktivitas dan konten pembelajaran sehingga siswa kewalahan dalam mengikuti pembelajaran.

“Kemudian, skenario blended learning yang monoton membuat siswa tidak dapat terlibat secara aktif. Sehingga siswa mengalami loss learning,” ujarnya.

Dikatakan Idda, kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat guna melatih guru-guru dalam merancang aktivitas blended learning untuk optimalisasi sumberdaya pembelajaran. “Harapannya agar UNP tidak bosan-bosannya datang ke sekolah kami untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat agar sumber daya pembelajaran di sekolah selalu dapat dioptimalkan,” ujarnya.

Dr. Azrul, M.Pd sebagai salah satu pemateri yang menyampaikan tentang desain aktivitas blended learning untuk optimalisasi sumberdaya pembelajaran berucap penyajian materi diikuti dengan praktek secara langsung dalam menggunakan dan mengelola Learning Mangement System (LMS) di dalam proses pembelajaran blended learning.

“Dengan cara ini diharapkan guru-guru bisa langsung mempratekkannya. Jadi, mereka tak hanya diberi materi semata namun kita aplikasikan dan kita nilai,” ujarnya.

Dr. Ulfia Rahmi, M.Pd juga memberikan materi tentang penelitan tindakan yang dapat dilakukan di sekolah. Kegiatan penelitian tindakan dapat dilakukan sejalan dengan kegiatan proses pembelajaran di sekolah.

“Kegiatan penelitian tindakan ini diikuti dengan tuntunan untuk menulis artikel PTK serta petunjuk teknis publikasi artikel di jurnal yang ada di Universitas Negeri Padang,” jelasnya.

Bayu Fajri Ramadhani, S.Sn., M.Sn sebagai pemateri ketiga menjelaskan tentang e-modul yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan blended learning.

Di sisi lain, salah satu peserta, Dian Wijayanti mengatakan, setelah pemaparan materi oleh narasumber, dilakukan diskusi dengan tim Pengabmas ini sangat membantu. Ilmu yang diberikan kata Dian juga sangat bermanfaat dan bisa langsung diterapkan di sekolah nantinya.

Ditambahkan Misda, bahwa pengetahuan tentang kegiatan penelitian di sekolah telah dipelajari di kampus dan dengan penjelasan narasumber guru lebih mengerti bagaimana teknis dalam pelaksanaannya, namun banyak guru yang sulit dalam memulai kegiatan ini dikarenakan kesibukan dan fokus perhatian.

“Penggunaan teknologi perlu dilakukan untuk variasi pembelajaran dan juga lebih banyak membantu siswa,” harap Misda. (*)

sumber: https://www.hantaran.co/30-puluh-guru-sma-se-dharmasraya-dibekali-disain-aktivitas-blended-learning-oleh-tim-pengabmas-unp/